Berita Nasional

Tampilkan lebih banyak »

Manca Negara

Tampilkan lebih banyak »

Ekonomi

Tampilkan lebih banyak »
Diberdayakan oleh Blogger.
Tampilkan postingan dengan label sepakbola. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sepakbola. Tampilkan semua postingan

Persib Bandung Juara Piala Presiden 2015






Jakarta - Persib Bandung berhasil menjuarai turnamen Piala Presiden setelah di babak final, Minggu (18/10/2015) malam, mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 2-0. Gol-gol juara ISL 2014 itu tercipta di babak pertama. Gol pertama dicetak Achmad Jufriyanto saat pertandingan baru berjalan tujuh menit, melalui tendangan bebas dari luar kotak penalti. Gol kedua dihasilkan Makan Konate di menit 45, lewat tendangan keras kaki kiri dari jarak dekat.

Sriwijaya FC, walaupun lebih mendominasi babak kedua, gagal memaksimalkan sejumlah peluangnya untuk menjadi gol. Mereka pun harus mengakui keunggulan Persib di final turnamen yang digelar oleh Mahaka Sports & Entertainment itu.
Selain mendapat trofi, tim juara berhak atas hadiah uang total sebesar Rp 3 miliar . Sedangkan tim runner-up diganjar Rp 2 miliar. Pertandingan yang dihelat di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, ini disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, Ketua DPR RI Setya Novanto, Menpora Imam Nahrawi, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, dan Walikota Bandung Ridwan Kamil.

Jalannya pertandingan SFC membuat peluang pertama di menit ketiga. Dari serangan balik, Titus Bonai melepaskan crossing dari sayap kiri, yang bisa disambar Musafri di tian jauh. Namun tendangan voli Musafri keras menerpa sisi luar gawang I Made Wirawan. Empat menit berselang Persib melakukan serangan dan memperoleh hadiah tendangan bebas di depan kotak penalti SFC. Jufriyanto melakukan free kick langsung dengan mengarahkan tendangan datar. Bola menembus pagar betis SFC, membentur kaki seorang pemain, sehingga arahnya berbelok, yang mengakibatkan Dian Agus terlanjur salah antisipasi. Walaupun sudah berusaha, tapi ia tak berhasil mencegah bola masuk ke gawangnya.

Unggul 1-0 membuat Persib semakin nyaman untuk mendominas permainan. Di menit 14, sebuah tendangan bebas Firman Utina dapat disambar dengan leluasa oleh Jufri di depan gawang, tapi tandukannya sedikit melenceng. Lima menit kemudian, tembakan Zulham Zamrun dari sisi kiri gawang SFC, masih bisa ditepis Dian Agus.

"Laskar Wong Kito" perlahan-lahan bangkit dan mulai menguasai permainan di 15 menit terakhir babak pertama. Tibo kerap membahayakan pertahanan Persib lewat crossing-crossing-nya di sayap kiri. Mereka mengombinasi serangannya dari tengah. Namun, sampai babak pertama selesai mereka tak bisa membongkar pertahanan Persib.


Di babak kedua permainan SFC semakin baik. Mereka mengubah strateginya secara signifikan. Tim asuhan Benny Dollo ini sangat baik dalam melakukan intersep untuk melakukan serangan balasan ke wilayah pertahanan Persib. Di menit 48 Patrich Wanggai melepaskan tembakan, tapi arahnya melambung. Di menit 56, giliran tendangan Wildansyah dapat diredam kiper I Made Wirawan. Semenit kemudian, sundulan Syakir Sulaiman masih melebar di sisi kanan gawang Persib.

Sriwijaya terus menekan Persib dan balik mendominasi lawannya itu sampai pertengahan babak kedua. Hanya saja, barisan belakang Persib terlanjut solid, dan semakin memahami gaya penyerangan Sriwijaya.
Permainan mengendur di 10 menit terakhir. Persib sempat membuat sebuah peluang melalui tendangan jarak jauh Zulham yang masih bisa ditepis kiper Dian Agus. Namun, hingga peluit panjang berbunyi, tak ada gol lagi yang tercipta. Skor akhir 2-0 untuk Persib.

Dikalahkan Malaga, Barcelona Gagal Dekati Real Madrid




BARCELONA, blogku-007 – Hasil mengecewakan harus diterima Barcelona dalam lanjutan La Liga usai kalah tipis 0-1 kala menjamu Malaga di Camp Nou, Sabtu (21/2). Tampil dominan, Barcelona harus kalah melalui gol tunggal Malaga yang dicetak Juanmi pada menit ketujuh babak pertama.

Bermain di kandang sendiri, Barcelona dikejutkan Malaga pada menit ketujuh dan langsung berbuah gol yang dibuat oleh Juanmi. Diawali bola panjang dari Idriss Kameni mengarah ke pertahanan Barca dan gagal dihalau Dani Alves dengan sempurna. Hal itu langsung dimaksimalkan Juanmi guna membobol gawang Barcelona kawalan Claudio Bravo.

Tertinggal gol cepat, Barca berupaya membombardir pertahanan tim tamu namun selalu gagal karena Malaga langsung bertahan total, dengan menempatkan nyaris 10 pemain di dekat kotak penalti. Menit 33, umpan Ricardo Horta nyaris dikonversi menjadi gol kembali oleh Juanmin, dan untungnya, Bravo bisa menepis sepakan Juanmi.

Malaga punya peluang lagi di menit ke-37 lewat sepakan akrobatik Rosales Roberto tapi Bravo mampu mengamankannya. Skor 1-0 bertahan untuk keunggulan Malaga di babak pertama. Di babak kedua Barca masih tetap kesulitan mengembangkan permainan.

Peluang yang membahayakan gawang Malaga baru tercipta di menit ke-86 ketika umpan terobosan Ivan Rakitic disambut sepakan Pedro Rodriguez, tapi masih menyamping di sisi gawang. Suarez punya kans di menit ke-91 tapi tembakan kerasnya masih tepat di pelukan Kameni.

Hingga peluit panjang wasit berbunyi, skor 1-0 tetap untuk kemenangan Malaga. Kekalahan kedua di kandang musim ini membuat Barca gagal menyalip Real Madrid di puncak klasemen.

Pasukan Luis Enrique masih tertahan di posisi kedua dengan selisih satu poin, yang mana bisa melebar andaikan Madrid mengalahkan Elche besok. Sementara itu tambahan tiga angka membuat Malaga kokoh di posisi ketujuh dengan 38 poin.


sumber: http://berita.suaramerdeka.com/bola/

Akhiri Puasa Gol, Ronaldo Samai Rekor Raul dan Messi




GELSENKIRCHEN, blogku-007 – Puasa gol Cristiano Ronaldo akhirnya berakhir setelah dia mencetak satu gol ke gawang Schalke 04 di leg pertama babak 16 Besar Liga Champions. Satu gol itu membuat Ronaldo mencetak 76 gol di seluruh kompetisi Eropa yang membuatnya sejajar dengan Messi dan Raul.

“Dia bikin gol, dia bermain baik, dan mencetak assist. Cristiano is back. Hari ini kami butuh pertandingan seperti ini, dengan sikap para pemain seperti itu, pertandingan yang bagus. Segalanya berjalan baik,” puji pelatih Madrid, Carlo Ancelotti, seperti dikutip Reuters.

Dalam laga di Veltins Arena, Kamis (19/2) dini hari, gol Ronaldo terjadi usai dia mengonversi bola crossing Dani Carvajal di menit ke-26 dengan tandukannya. Gol kedua Madrid dibuat di menit ke-79 lewat kaki Marcelo meneruskan umpan Ronaldo.

Satu gol dan satu assist Ronaldo seperti membayar tuntas segala kritik yang mengarah kepadanya, terutama setelah pemain 30 tahun itu puasa gol selama nyaris lima jam atau tepatnya 4 jam 59 menit.

Terakhir kali Ronaldo bikin gol sebelum ini adalah ke gawang Getafe pada 18 Januari atau sebulan lalu di mana dua gol dibuatnya dalam kemenangan Madrid dengan skor 3-0.

Satu gol itu juga membuat Ronaldo membukukan sejumlah rekor yakni menjadi pemain dengan jumlah gol terbanyak di fase gugur Liga Champions yakni 35, serta sudah membuat 58 gol dari 58 penampilan bersama Los Merengues di kompetisi ini.

sumber: http://berita.suaramerdeka.com/bola/

Nasib 3 Klub Peserta ISL 2015 Ditentukan Akhir Bulan




JAKARTA, blogku-007 - PT Liga Indonesia (LI) belum memutuskan nasib Persebaya Surabaya, PSM Makassar dan Persija Jakarta, apakah diikutkan kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 atau tidak.

Hasil rapat pleno PT LI yang digelar di Jakarta, Selasa (20/1), nasib ketiga klub itu akan dibawa pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 31 Januari mendatang. Operator kompetisi tersebut tak berani mengambil putusan tegas, padahal sudah melakukan verifikasi mulai finansial sampai infrastruktur.

”Ketiga klub ini masih butuh pendalaman lagi. Putusannya akan diambil melalui RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) PT Liga pada 31 Januari nanti,” ujar Sekretaris PT LI Tigorshalom Boboy.

Menurut Tigor, putusan dilimpahkan pada RUPS yang akan dihadiri peserta ISL 2015 karena ketiga klub tersebut memiliki masalah berbeda. PSM bermasalah dengan adanya pergantian manajemen baru. PT LI dan PSSI tak bisa langsung menerima perubahan manajemen tanpa adanya dokumen legalitas sebelumnya. Apalagi, status PSM sudah menjadi PT. Untuk kasus PSM, PT LI akan menyurati agar masalah mereka segera diselesaikan dalam waktu satu pekan.

Sementara, Persebaya dan Persija belum menyerahkan laporan rinci terkait utang kepada pemain dan ofisial tim. Persebaya masih memiliki utang sebesar Rp 2,7 miliar. Adapun untuk Persija, laporan ke PT LI tidak memiliki utang. Namun informasi yang berkembang, Macan Kemayoran masih menunggak utang kepada pemain dan ofisial musim lalu.

“Persija akhirnya mengakui ada utang setelah kami konfirmasi. Persoalan ini akan kami bawa ke RUPS. Begitu juga dengan Persebaya yang janji akan melunasi awal Februari. Di RUPS, akan buka-bukaan. Utang mereka berapa, kontribusi komersial mereka berapa,” ujar Tigor.

Pihaknya sudah menyiapkan opsi jika mereka tidak bisa menyelesaikan masalah, mulai sanksi pembatasan pemain asing, pendaftaran pemain dikurangi, sampai tidak boleh berkompetisi.

“Untuk penerapannya, kami akan lihat nilai kontrak pemain termasuk jumlah utang, pendapatan mereka musim ini plus kontribusi komersial. Eliminasi dilakukan jika nanti ditemukan ketidakmampuan finansial secara umum seperti utang tinggi sementara dari pemasukan tidak bisa menutupi,” tegasnya.

sumber: http://berita.suaramerdeka.com/

Soal Tim Sembilan, Menpora Imam Nahrawi Dikeroyok Anggota DPR




JAKARTA, blogku-007 - Tim Sembilan bentukan Kemenpora mendapat sorotan tajam dari kalangan Dewan. Hal itu terlihat saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Kemenpora dengan Komisi X DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/1) malam. Bahkan, Tim Sembilan yang dipimpin mantan Wakapolri Oegroseno tersebut diminta agar dibubarkan.

Namun, Menpora Imam Nahrawi memastikan bahwa Tim Sembilan sudah bekerja sesuai jalur dan dilindungi Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN). “Pemerintah punya hak mengawasi seluruh cabang olahraga. Kita dilindungi oleh Undang-undang. Maka kita lakukan sesuai Undang-undang,” ujar Imam.

Anggota Dewan yang menyoroti pembentukan Tim Sembilan adalah Jefri Riwu Kore dan Muslim. Dua politikus asal Demokrat tersebut meminta Kemenpora tak usah membentuk tim dan langsung tunjuk siapa mafia sepak bola. Mereka juga mempertanyakan dana operasional Tim Sembilan.

“Tim Sembilan ini bubarkan saja sementara. Bila ada mafia sepak bola, tunjuk saja orangnya, kemudian diproses secara hukum,” kata Jefri Riwu.  “Apa Tim Sembilan ini punya anggaran? Pos anggarannya dari mana? Nomenklaturnya dari mana??” tambah Muslim.

Sementara, Imam Nahrawi mengemukakan, pihaknya butuh anggaran sekitar Rp 800 juta untuk membiayai Tim Sembilan. Dana tersebut diambilkan dari pos anggaran di program peningkatan kapasitas organisasi keolahragaan. “Tidak sampai Rp 800 juta?. Itu pun kami awasi dengan ketat,” jelasnya.

Politikus PKB ini juga menjelaskan asal muasal pembentukan Tim Sembilan. Menurut Imam, ada tuntutan publik yang menginginkan adanya reformasi di PSSI akibat skandal sepak bola gajah antara PSIS Semarang dan PSS Sleman.

Selain itu, Timnas Indonesia tak mampu berprestasi pada Piala AFF 2014 di Vietnam. Bahkan, tuntutan publik sudah ke arah pembekuan PSSI. “Tendensinya bahkan cukup ekstrem yakni pembekuan PSSI,” ujarnya.

Menurut dia, memang sudah saatnya untuk memperbaiki sepak bola Indonesia, mulai dari penyelenggaraan hingga operatornya. Selain itu, transparansi keuangan juga menjadi alasan kenapa Tim Sembilan dibentuk.

sumber: http://berita.suaramerdeka.com/

Ronaldo Jadikan Persaingan dengan Messi Sebagai Motivasi




MADRID, blogku-007 - Cristiano Ronaldo mengakui, jika keberadaan Lionel Messi sebagai rival abadinya selalu dijadikannya motivasi. Maklum Ronaldo selalu mencari motivasi-motivasi baru demi meningkatkan performanya, di samping dia tak pernah puas dengan apa yang sudah didapatnya.

“Mungkin Messi juga berperan dalam memotivasi saya, hal saya terjadi pada pemain lain yang membuat Anda meningkatkan level permainan karena Anda berusaha untuk jadi lebih baik dari mereka. Apapun jenis kompetisinya, itu menambah motivasi saya,” sahut Ronaldo dalam wawancara dengan Majalah France Football.

Seperti diketahui, Messi dan Ronaldo terus terlibat dalam persaingan yang sepertinya tidak akan pernah selesai, kendati keduanya membantah anggapan sudah ada perseteruan abadi.  Selain gol-gol dan terpecahkannya rekor-rekor, yang terkini keduanya bersaing sengit dalam pengumpulan gelar pemain terbaik dunia alias FIFA Ballon d’Or.

Messi yang sempat unggul dalam pengumpulan gelar Ballon d’Or kini mulai didekati Ronaldo, di mana skor keduanya adalah 4-3 masih untuk keunggulan si bintang Argentina. Ronaldo sendiri tak menyangkal, persaingan dengan Messi turut menjadi motivasi baginya, sehingga membuat performanya yang luar biasa di tahun 2014, yang berujung didapatnya Ballon d’Or

“Saya pikir kompetisi yang melibatkan kami berdua juga memotivasi dia (Messi), dan juga untuk pemain lain yang ingin berkembang. Messi punya empat Ballon d’Or dan saya punya tiga. Ini semua hal yang positif untuk dunia sepak bola,” tandasnya.

Dapat rival yang dengan level sangat tinggi memaksa Ronaldo untuk terus berkembang. Kondisi serupa diyakini Ronaldo terjadi pada Messi. Persaingan antara keduanya disebut mega bintang Real Madrid itu akan terus membuat mereka lebih baik lagi.

“Apa yang ada di pikiran saya sederhana saja. Saya tidak memikirkan tahun depan (menyamai jumlah Ballon d’Or Messi). Sekarang ini saya harus melupakan soal Ballon d’Or dan mulai bekerja lagi,” tegasnya.

sumber: http://berita.suaramerdeka.com/

Sriwijaya FC Menangkan Derby Andalas




Padang -  Tim Sriwijaya FC berhasil memenangkan pertandingan yang bertajuk derby andalas melawan Semen Padang FC ajang SCM Cup 2015 di Stadion Haji Agus Salim Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Senin.

Duel dua tim asal Sumatera itu berakhir dengan kemenangan anak asuh Beni Dolo itu dengan skor 2-1. Gol kemenangan "laskar wong kito" tersebut dicetak oleh Ferdinand Sinaga pada menit 85 dan Mauri Makan pada menit 89.

Sementara gol bagi Semen Padang FC dihasilkan lewat kaki pemain Airlangga Stujipto pada menit 75.

Semen Padang yang pada pertandingan pertama menderita kekalahan atas Persebaya Surabaya, langsung menekan barisan pertahanan Sriwijaya pada awal babak pertama.

Beberapa peluang berhasil diciptakan tim "kabau sirah" julukan Semen Padang FC melalui kaki pemain depan Nur Iskandar dan Esteban Viscarra.

Pada menit ke-28, Esteban yang mendapatkan ruang tembak berhasil melesatkan bola kearah gawang Sriwijaya, namun tendangan pemain asing Semen Padang asal Argentina itu hanya membentur mistar gawang.

Sriwijaya yang kembali menurunkan pemain Titus Bonai dan Ferdinand Sinaga dibarisan depan, bangkit menekan barisan pertahanan Semen Padang FC yang diisi Seftia Hadi, Ricky Ohorela, Gamal dan Aldi Rinaldi.

Meski sama-sama "jual beli" serangan sepanjang babak pertama dan memperagakan permainan terbuka, namun tidak ada peluang emas yang berhasil dikonversi menjadi gol pada babak pertama tersebut. Skor 0-0 bertahan sampai turun minum.

Memasuki babak kedua, tempo permainan mulai meningkat. Pada menit 75 serangan Semen Padang FC berhasil membuahkan gol. Berawal dari umpan Hendra Bayauw dari sayap kanan, bola lambung itu berhasil disudahi oleh sebuah tendangan salto oleh Airlangga. skor 0-1 bagi Semen Padang.

Keunggulan Semen Padang tidak bertahan lama, sepuluh menit kemudian, lewat serangan cepat, Titus Bonai berhasil memberikan umpan matang bagi Ferdinand. Lewat sundulan apik, bola berhasil masuk kegawang Semen Padang FC. Skorpun berubah 1-1.

Skor imbang itu juga tidak bertahan lama, memanfaatkan blunder kiper Semen Padang yang gagal menangkap bola dengan sempurna, Laskar wong kito berbalik unggul. Bola blunder tersebut berhasil diceploskan Mauri Makan dengan sekali sentuhan. Skor 2-1.

Meski terus melakukan serangan disisa menit akhir pertandingan, namun Semen Padang tidak mampu menyamakan kedudukan. Skor 2-1 bertahan sampai akhir pertandingan.

sumber: http://wartaekonomi.co.id/

Mencari Jejak Prestasi TimNas PSSI

Sepak bola merupakan olahraga paling populer di negara ini. tetapi apakah kegilaan suporter sudah sebanding dengan prestasi tim nasional selama ini?

Mungkin ini pertanyaan akan selalu menggelitik lantaran jawabannya adalah, berbanding terbalik. Suporter melakukan segala daya dan upaya untuk mendukung Garuda, namun sang pujaan justru belum memberikan hasil maksimal. Sejak tahun 1991, timnas belum pernah memenangkan kejuaraan, seperti Piala AFF dan medali emas SEA Games.

Bagaimanapun, timnas tetap menjadi kebanggaan bangsa. Dalam suasana menyambut ulang tahun Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang ke-83 tahun tanggal 19 April 2013 nanti, tidak ada salahnya kita mengingat apa yang pernah dicapai oleh timnas selama negeri ini merdeka.

Tentunya Piala Dunia 1938 tidak masuk dalam hitungan karena itu merupakan timnas Hindia Belanda, bukan Indonesia.

Setelah Proklamasi Indonesia, PSSI membentuk tim nasional yang mewakili nama Indonesia di pentas internasional. Seperti halnya politik, era 1950 dianggap sebagai the golden-fifties. Timnas untuk pertama kalinya berlaga di Olimpiade Melbourne 1956. Tidak ada raihan medali, tapi cerita yang selalu dikisahkan adalah tentang aksi heroik timnas yang berhasil menahan imbang Uni Soviet tanpa gol. Pemain terus berlari sepanjang pertandingan, sampai-sampai ketika permainan berakhir, banyak pemain yang membutuhkan bantuan oksigen. Sayangnya, dalam pertandingan ulangan keesokan harinya, gawang Maulwi Saelan dibobol empat kali tanpa balas.

Kisah di tahun 1950-an belum berakhir. Cerita indah berlanjut ketika timnas mengikuti kualifikasi Piala Dunia Swedia 1958. Kita berhasil menyingkirkan Cina dan melangkah ke babak selanjutnya. Lawan yang harus dihadapi adalah Israel, dan di sinilah masalah mulai menghinggapi.

Karena kebijakan politik Indonesia waktu itu berada di pihak Palestina dan tidak mengakui keberadaan Israel, Indonesia kemudian menolak bertanding melawan Israel. Kebijakan tersebut otomatis membuat Indonesia terkena diskualifikasi dan harus melupakan mimpi bermain di Piala Dunia Swedia 1958. Yang tersisa dari sini adalah timnas nyaris ke Piala Dunia.

Timnas Pra-Piala Dunia Swedia ini dipertahankan untuk Asian Games 1962 yang dihelat di rumah sendiri, Jakarta. Optimisme tinggi menjelang Asian Games runtuh setelah beredar rumor “Skandal Senayan”. Punggawa timnas disuap oleh pihak ketiga. Timnas pun dibekukan.

Pada 1964, Menteri Olahraga, Maladi menunjuk Abdul Wahab Joyohadikusuma sebagai Ketua Umum PSSI. Perbaikan di tubuh PSSI dan sepak bola secara keseluruhan dilakukan. Timnas pun kembali dibentuk untuk mengikuti Aga Khan Cup 1966 di Pakistan. Karena tetap memutar kompetisi domestik, tidak sulit bagi PSSI untuk membangun timnas.

Endang Witarsa ditunjuk sebagai pelatih setelah dianggap berhasil mengantarkan Persija Jakarta sebagai juara kompetisi nasional 1964/1965. Tim Persija menjadi kerangka utama dan ditambah dengan beberapa pemain dari seluruh penjuru Indonesia demi menyempurnakan komposisi timnas. Dengan dibekali pemain dengan kemampuan bagus dan kombinasi strategi mumpuni, Indonesia akhirnya menjuarai Aga Khan Cup setelah menang 2-1 atas Dakka Sporting Club di final.

Berkat prestasinya itu, Endang Witarsa tetap dipertahankan sebagai pelatih timnas hingga satu dekade kemudian. Selama menukangi timnas Garuda, Endang Witarsa berhasil memberikan lima gelar internasional bagi Indonesia.

Endang Witarsa berhasil membawa Merah Putih menjuarai King’s Cup 1968, kejuaraan yang diselenggarakan oleh Raja Thailand untuk memperingati hari ulang tahunnya. Di final, Indonesia mengalahkan Myanmar 1-0. Gelar ketiga adalah saat menjuarai Anniversary Cup 1972 yang dihelat di Jakarta setelah berhasil mengandaskan perlawanan Korea Selatan 5-2 di final. Kemenangan 3-2 di Merdeka Games melawan tuan rumah Malaysia di final memberikan gelar keempat bagi Indonesia.

Tapi yang paling fenomenal adalah gelar kelima, saat mengikuti Pesta Sukan Singapura. Fenomenal karena terjadi All Indonesian Final di final Pesta Sukan antara PSSI A yang ditukangi oleh Endang Witarsa melawan PSSI B yang diarsiteki oleh EA Mangindaan, yang biasanya menjadi asisten Endang. Kemenangan akhirnya diperoleh PSSI A setelah menang 2-1. Rekor lima gelar yang dipersembahkan timnas dibawah era Endang Witarsa ini hingga kini belum bisa disamai oleh satu pun pelatih Indonesia.

Setelah era Endang Witarsa, timnas Pra-Piala Dunia 1978 asuhan Tony Pogacnik sempat mencuri perhatian besar dari masyarakat setelah bermain meyakinkan ketika beruji coba internasional melawan tim dari Eropa dan Amerika Latin. Sayang optimisme yang berlebihan justru menjadi bumerang di turnamen yang sesungguhnya. Melakoni babak penyisihan di Singapura, timnas justru keok 1-4 dari Hongkong dan 2-3 dari Thailand. Hanya mampu bermain imbang tanpa gol dengan Malaysia dan cuma mampu meraih kemenangan dari Singapura dengan skor 4 -0, timnas pun gagal melangkah ke babak selanjutnya.

Timnas Pra-Piala Dunia 1985 untuk Meksiko 1986 yang diarsiteki Sinyo Aliandoe dan bermaterikan pemain seperti Bambang Nurdiansyah, Rully Neere, Herry Kiswanto, Warta Kusuma dan kawan-kawan bisa membanggakan Indonesia setelah menjuarai Subgrup IIIB Asia Timur. Kita waktu itu mengandaskan perlawanan Thailand, India, dan Bangladesh. Namun, langkah kita akhirnya terhenti di final Grup III setelah kalah 0-2 dan 1-4 dari Korea Selatan.

Setelah kegagalan tersebut, timnas mengalami perombakan meski tak cukup signifikan. Perubahan terbesar di tubuh timnas adalah diangkatnya Bartje Matulapelwa sebagai pelatih kepala timnas Garuda. Hasilnya? Secara mengejutkan timnas berhasil masuk ke babak semifinal Asian Games 1986. Penampilan menawan timnas di bawah Bartje Matulapelwa berhasil dipertahankan dan mencapai puncak permainan setahun setelah gelaran Asian Games.

Kita juga berhasil meraih juara di ajang Piala Kemerdekaan 1987 dan berhasil meraih medali emas di ajang SEA Games di tahun yang sama saat diadakan di Jakarta. Di era Bartje Matulapelwa ini ada sederet bintang yang patut dikenang, seperti Ricky Yakobi, Ribut Waidi, Nasrul Koto, hingga Budi Wahyono.

Satu medali emas lagi yang pernah kita raih adalah saat SEA Games Manila 1991. Pelatih timnas kala itu Anatoly Polosin menerapkan pola latihan fisik keras. Banyak pemain yang kepayahan mengikuti porsi latihannya. Namun saat turnamen, timnas bisa mengungguli semua lawan lantaran punya fisik yang jauh lebih prima dari lawan-lawannya.

Sejauh ini Indonesia baru mendapatkan tujuh gelar internasional (sebenarnya sembilan jika kemenangan di Piala Kemerdekaan 1987 dan 2008 dimasukkan) dan lima di antaranya dipersembahkan oleh era 1960-an hingga awal 1970-an.

Dengan kata lain, setelah era keemasan itu sepak bola Indonesia mengalami kemerosotan prestasi.

Prestasi Tim Nasional PSSI di Ajang Resmi:
1.    1958        Medali Perunggu Asian Games Tokyo 1956     
2.    1979        Medali Perak Sea Games     
3.    1981        Medali Perunggu Sea Games     
4.    1987        Medali Emas Sea Games     
5.    1989        Medali Perunggu Sea Games     
6.    1991        Medali Emas Sea Games     
7.    1996        Babak I Piala Asia     
8.    1997        Medali Perak Sea Games     
9.    1998        Peringkat Ketiga Piala AFF (Piala Tiger)     
10.   1999        Medali Perunggu Sea Games     
11.   2000        Runner up Piala AFF (Piala Tiger)     
12.   2000        Babak I Piala Asia     
13.   2002        Runner up Piala Tiger     
14.   2004        Runner up Piala Tiger     
15.   2004        Babak I Piala Asia     
16.   2007        Babak I Piala AFF (Piala Tiger)     
17.   2007        Babak I Piala Asia     
18.   2008        Semifinalis Piala AFF     
19.   2009        Babak I Sea Games     
20.   2010        Runner up Piala AFF     
21.   2011        Medali Perak Sea Games     
22.   2012        Babak I Piala AFF

source: http://id.olahraga.yahoo.com/

Entertainment

Tampilkan lebih banyak »

Gaya Hidup

Tampilkan lebih banyak »